Selasa, 01 Maret 2011

Budidaya Padi

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification)
MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 (POP 135 – Super TUGAMA)
1. Prinsip‐prinsip budidaya padi organik dengan menggunakan metode SRI
1. Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai (hss) ketika bibit masih
berdaun 2 helai.
2. Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak 30 x 30, atau 35 x 35 atau lebih jarang.
3. Memindahkan tanaman bibit harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus
hati‐hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal.
4. Pemberian air maksimal 2 cm (macak‐macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai
tanah pecah (Irigasi berselang/terputus)
5. Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2‐3 kali dengan interval 10 hari
6. Dianjurkan menggunakan Pupuk Organik, Kompos, pupuk hijau lainnya atau
menggunakan Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 – Super TUGAMA) yang terbuat dari
bahan rempah‐rempah dan bahan lainnya yang dapat mengembalikan dengan cepat
unsur hara dan mikro organisme tanah sehingga akan cepat mengembalikan kesuburan
tanah serta dapat menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman.
2. Keunggulan Metode SRI
1. Tanaman Hemat Air , Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen cukup
memberikan air max 2 cm, paling baik macak‐macak sekitar 5 mm dan ada periode
pengeringan sampai tanah retak (Irigasi terputus).
2. Hemat Biaya , Hanya butuh benih 5 kg/Ha, tidak memerlukan biaya pencabutan bibit,
tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang, biaya pupuk organik yang
murah karena apabila menggunakan Pupuk Organik Powder 135 (POP 135‐Super
TUGAMA) cukup 40 – 50 kg/Ha.
3. Produksi Meningkat , Di beberapa tempat dapat mencapai 11 – 15 ton/Ha,
4. Ramah Lingkungan , Tidak menggunakan bahan kimia ataupun pestisida karena
digantikan dengan menggunakan Pupuk Organik, kompos, dll karena jika menggunakan
POP 135 (Pupuk Organik Powder 135 yang terbuat dari rempah‐rempah dan bahanbahan
lainnya akan sekaligus berfungsi sebagai pestisida organik sehingga dapat
mencegah timbulnya gulma dan hama.
Pupuk Organik Powder 135 (POP 135‐Super TUGAMA)
Page ‐ 2
3. TEKNIK BUDIDAYA PADI ORGANIK DENGAN METODE S R I (System of Rice Intensification)
1. PERSIAPAN BENIH
Benih sebelum disemai diuji terlebih dahulu di dalam larutan air garam. Larutan air garam tersebut adalah larutan yang apabila dimasukan telur maka telur tersebut akan terapung. Masukan benih ke dalam larutan
garam tersebut dan benih yang baik adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut dan benih yang terapung sebaiknya dibuang saja. Benih yang telah diuji dalam larutan air garam tadi diambil dan dan di rendam dalam campuran air +POP 135 dengan perbandingan kira‐kira 5 sendok makan untuk 10 liter air atau 1 ember air penuh dan direndam selama 24 Jam. Setelah selesai, benih kemudian ditiriskan dan diperam
selama 2 hari. Air rendaman benih tersebut jangan dibuang karena dapat disemprotkan pada tanah lahan semai sebelum benih disemai. Penyemaian padi dapat dilakukan di lahan sawah yang telah disediakan atau dapat juga pada media tanah dan pupuk Organik di dalam wadah segi empat ukuran 20 x 20 cm (pipiti) selama 7 hari. Setelah umur 7 – 10 hari benih sudah siap ditanam.
2. PENGOLAHAN TANAH ATAU LAHAN TANAM
Pengolahan tanah untuk Tanam padi metode SRI tidak berbeda dengan cara pengolahan tanah untuk tanam padi cara konvensional atau cara lama pada umumnya yaitu dilakukan untuk tujuan mendapatkan struktur tanah yang lebih baik bagi tanaman. Pengolahan dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan menggunakan cangkul tangan atau cangkul kerbau atau traktor tangan sampai terbentuk struktur lumpur.
Permukaan tanah diratakan untuk mempermudah mengontrol dan mengendalikan air. Dan 3 – 7 hari sebelum tanam sebaiknya tanah disemprot terlebih dahulu dengan menggunakan Pupuk Organik Powder 135 dengan dosis yang telah ditentukan.
3. PEMUPUKAN
Pemberian Pupuk Organik Powder 135 pada metode SRI diarahkan kepada perbaikan kesehatan tanah dan penambahan unsur hara yang berkurang setelah dilakukan pemanenan dan juga karena seringnya menggunakan pupuk kimia. Kebutuhan pupuk organik biasa pertama setelah menggunakan system konvensional adalah 10 ton/ha, ada juga pupuk organik lainnya yang digunakan sebanyak 1,5 ton/ha pada pemupukan Pupuk Organik Powder 135 (POP 135‐Super TUGAMA)
Page ‐ 3
pertama setelah menggunakan system konvensional. Sedangkan untuk Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 – Super TUGAMA) cukup 5 – 10 Kg / Ha karena penggunaannya dengan cara di semprotkan (perbandingannya lihat tabel‐1). Pemberian pupuk organik yang dilakukan pada tahap pengolahan tanah
dilakukan terus menerus pada setiap musimnya dan dosis pemakaiannya akan berkurang sesuai
dengan kondisi tanah yang semakin baik.
Pemupukan kedua dengan Pupuk Organik Powder 135 dilakukan pada umur padi 15 hari disemprotkan merata pada permukaan padi seperti teknik penyemprotan seperti biasanya. Selanjutnya pemupukan ketiga dengan Pupuk Organik Powder 135 dilakukan pada umur padi 30 hari pemupukan keempat pada umur padi 45 hari sehingga total pemupukan dengan cara penyemprotan menggunakan Pupuk Organik Powder 135
adalah sebanyak 4 kali, tetapi bisa juga dilakukan sampai dengan 5 kali dengan selang waktu yang kita tentukan. Dan pemupukan dihentikan apabila tanaman tersebut telah berbunga (istilah padi sudah hamil)
4. PEMELIHARAAN
System tanam padi dengan metode SRI tidak membutuhkan genangan air yang terus
menerus, cukup dengan kondisi tanah yang basah (macak‐macak). Penggenangan
dilakukan hanya untuk mempermudah pemeliharaan saja. Pada prakteknya pengelolaan
air pada system padi organic dapat dilakukan sebagai berikut : pada umur 1 – 10 Hari
Setelah Tanam (HST) tanaman padi digenangi air dengan ketinggian rata‐rata 1 cm,
kemudian pada umur 10 hari dilakukan penyiangan. Setelah dilakukan penyiangan
tanaman tidak digenangi. Untuk perlakuan yang masih membutuhkan penyiangan
berikutnya, maka dua hari menjelang penyiangan tanaman digenangi. Pada saat
tanaman berbunga, tanaman digenangi dan setelah padi matang susu tanaman tidak
digenangi kembali sampai panen.
Pupuk Organik Powder 135 (POP 135‐Super TUGAMA)

PUPUK ORGANIK POWDER 135 (POP 135 – Super TUGAMA)
PUPUK ORGANIK POWDER 135 adalah Pupuk untuk segala
jenis tanaman yang dibuat dari bahan rempah‐rempah serta
bahan‐bahan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh tanah
untuk mengembalikan unsur hara dan mikro‐organisme
tanah sehingga berfungsi sangat bagus untuk memulihkan
kesuburan tanah serta merupakan pupuk yang sangat ramah
lingkungan. POP 135 juga sekaligus dapat berfungsi sebagai
pestisida organik atau pestisida nabati sehingga dapat
mencegah hama dan penyakit pada tanaman. Pupuk Organik
Powder 135 dari hasil Laboratorium Sucofindo
No.Reg.3127522. dan
dari dinas pertanian
tanaman pangan Jawa Barat bahwa Pupuk Organik
tersebut merupakan pupuk pelengkap (kandungan
unsur mikronya banyak dan c/n latio 30.65 %)
sehingga cocok untuk berbagai jenis tanaman.
Ciri‐ciri Pupuk Organik Powder 135, berbentuk
powder berwarna coklat, larut dalam air, serta
efisien dalam penggunaan. Manfaat dari Pupuk Organik Powder 135 terhadap tanah dan
tanaman adalah sebagai berikut:
1. Menyuburkan tanah, menetralisir tanah yang rusak padat, dari keasaman tanah,
menormalkan Ph tanah, menambah unsur hara dan mikro. Dari sisi ekonomis dapat
menekan biaya pemupukan.
2. Memperbanyak dan memperkuat akar, memperbesar batang, menghijaukan daun,
memperkuat bunga dari terpaan angin, hujan dan ganguan serangga.
3. Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 digunakan melalui penyemprotan dengan
dicampur air rata‐rata 5 gram/liter air. Untuk penggunaan pupuk ini, dari lahan 1 Ha
hanya diperlukan pupuk sebanyak 40 sampai 50 kg.‐ Selain itu Pupuk Organik Powder
135 bisa dijadikan bahan campuran dengan Pupuk Organik lain. Contohnya pupuk
kandang dan kompos dari kotoran ayam, sapi, kerbau, kambing dan sebaginya.
Pupuk Organik Powder 135 (POP 135‐Super TUGAMA)
Page ‐ 8
DOSIS PEMAKAIAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 (POP 135 – Super TUGAMA)
Tanaman Dosis Cara dan Aplikasi
Pada Tanah 5 – 7 gram / liter air Disemprotkan pada tanah 3 – 7
hari sebelum tanam
Pada sawah / padi gogo dan
Palawija 2 – 3 gram / liter air Disemprotkan merata pada umur
15, 30, 45 hari / 3 – 4 kali / musim
Cabe, Tomat, Bawang
Merah dan Sayuran 2 gram / liter air Disemprotkan merata 10 hari
sekali
Mentimun, Semangka, dan
lain-lain 2 gram / liter air Disemprotkan merata 1 minggu
sekali
Buah-buahan, okulasi,
cangkokan. 3 – 4 gram / liter air
Daun disemprot merata, media
cangkok disemprot 3 minggu
sekali
Tanaman keras, Teh,
Cengkeh, Kelapa, Kopi dan
tanaman sejenisnya.
3 – 4 gram / liter air Daun disemprot merata 1 bulan
sekali
Agave/haramay, Nilam,
kapas, serai wangi, jarak,
tebu, tembakau dan
tanaman sejenisnya.
3 – 4 gram / liter air Daun disemprot merata 1 bulan
sekali
Anggrek, Suplir, Melati dan
tanaman hias lainnya 1 gram / liter air Disemprot 2 minggu sekali
Keterangan :
1. 1(satu) Sendok makan = 6 gram POP 135
2. PERHATIAN : Pemupukan dihentikan apabila tanaman tersebut telah
berbunga.
Kandungan Pupuk SUCOFINDO 3127522 (Gr/Kg) :
N=0,31 P2O5=2,25 K=7,69 Ca=0,16 Mg=2,91 S=15,94
Unsur Mikro : F2, CU, ZN, Co, Mn, B dan Mo
Telah dianjurkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
Melalui Surat Nomor : 521-33/4516/SD/Nopember 2002

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135‐Super TUGAMA)

PERILAKU PEMBERANTASAN HAMA YANG SALAH

Penggunaan pupuk kimia atau bahan kimia pada tanaman, tanpa kita sadari
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti terlihat pada gambar di
atas. Oleh karena itu beralihlah ke penggunaan pupuk organik dalam
membudidayakan tanaman kita. Dengan pupuk organik biaya produksi dapat
lebih murah, hasil yang diperoleh lebih banyak/maksimal dan yang paling
penting hasil tanaman kita aman dikonsumsi oleh tubuh
◄ Newer Post Older Post ►