Selasa, 01 Maret 2011

BUDIDAYA BUAH NAGA


Apa itu buah Naga?
Sebagian kalangan menyebutnya buah ini dengan nama Buah Dewa. Hingga saat ini kebutuhan akan buah Naga Indonesia cukup besar dan bukan hanya pasar lokal saja yang ingin mencicipi kedahsyatan buah yang satu ini.


Peluang Ekspor juga tidak kalah besarnya, Namun kebutuhan yang besar tersebut belum mampu di penuhi oleh produksi dalam negri asalny (Taiwan) Apalagi kondisi dalam negri Indonesia cukup sulit memenuhi peluang Pasar ini, Karena hal-hal yang berhubungan dengan iklim investasi yang cenderung lesu. Tetapi melihat segi potensi Wilayah lahan pertanian yang luas dan subur,Sangat besar kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman jenis ini.

Tingginya permintaan buah naga ini di sebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah meja (Sangat Menarik dan Menggiurkan bila di sajikan di meja makan) Berkhasiat mujarab untuk berbagai penyakit dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang industri pengolahan Makanan, Minuman, Kosmetik serta produk kesehatan. Berpedoman kepada kondisi petani yang sebagian besar kurang mampu berinvestasi di bidang ini (Mahalnya bibit dan perlengkapan yang harus di sediakan). Merupakan salah satu motivasi bagi pemilik modal untuk bekerja sama dengan kelompok Tani dalam pembudidayaan Komoditas ini. Keadan lain yang mendukung adalh tersedianya lahan yang potensial dan tenaga ahli dalam pembudidayaan jenis Tanaman ini. Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar. Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA


Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara ( Colombia ). Pada awainya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan.
Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.
CIRI BUAH NAGA
Buah naga (Dragon Fruit atau Hylocereus Undatus) masih termasuk komoditi langka di indonesia. Buah yang beasal dari Taiwan ini memiliki bentuk yang sangat unik dan cukup memikat untuk di lihat. Bentuk fisiknya mirip dengan buah nanas hanya saja buah ini memiliki sulur /jumbai di sekujur kulitnya dan buah ini berwarna merah jambu (Pink) dengan daging buah berbagai jenis antara lain berwarna Putih, Kuning dan Merah dengan biji kecil berwarna hitam yang sangat lembut dan lunak. Rasa buah tergantung jenis warna daging buah itu, Bila warna merah cenderung manis dan legit dengan perpaduan rasa yang sangat khas. Warna putih rasanya manisdan segar sedangkan kuning perpaduan antara ke dua warna di atas. Bentuk tanaman hampir mirip dengan pohon kaktus berupa sulur-sulur yang memanjang seperti lidah naga yang menjulur. Berat rata-rata + 600 s.d 800
Gram.

KHASIAT BUAH NAGA
• Penyeimbang kadar gula darah.
• Membersihkan darah
• Menguatkan ginajal
• Menyehatkan lever
• Perawatan kecantikan
• Menguatkan daya kerja otak
• Meningkatkan ketajaman Mata
• Mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan
• Mensatbilkan Tekanan Darah
• Mengurangi Keluhan Keputihan
• Mengurangi Kolesterol dan mencegah Kanker usus
• Mencegah Sembelit dan Memperlancar Feses.
SISTEM PENANAMAN
1. Persyaratan tanam:
Tidak berpengaruh terhadap kualitas tanah, Jenis apa saja dapat di lakukan penanaman. Membutuhkan penyinaran penuh. Daerah tropis cocok untuk Tanaman ini. Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan iaut
Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 – 7
Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan

2. Persiapan lahan
Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman.
Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan Wbang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga .Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian penyangga. Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah
3. Persiapan bibit Bibit dapat diperbanyak dengan cara : Stek dan Biji
Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam
berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
Setelah bibit berumur 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan

4. Pemeliharaan
a.Pengairan
Pada tahap awal pertumbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan

b. Pemupukan
Pemupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 Kg.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman c. Pemangkasan Batang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga (sekitar 2 m), dan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi. 5. Panen
Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram.
Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret.
Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun.

Sumber : BAPELTAN JAMBI
Penyusun : Khasril Atrisiandy, SP. BAPELTAN JAMBI
◄ Newer Post Older Post ►