Senin, 21 Maret 2011

Cara Menjalankan Bisnis Roti di Rumah


Toko roti memberikan layanan berbeda tergantung pada jenis makanan yang dijual. Kue, cupcake, pai, brownies, roti tawar dan kaserol merupakan beberapa jenis makanan yang biasa dijual di sebuah toko roti. Toko roti rumahan biasanya tidak memerlukan ijin tertulis dari Departemen Kesehatan atau BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), meski akan lebih baik jika memilikinya. Menjalankan sebuah bisnis toko roti termasuk menantang apalagi bagi orang yang terbiasa bekerja di kantor karena bekerja di rumah akan terasa sangat berbeda.


Berikut ini ialah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam memulai dan menjalankan bisnis roti di rumah:

* Pertimbangkan apakah dapur Anda di rumah bisa digunakan untuk membuat roti dalam jumlah besar. Biasanya dapur di rumah tidak terlalu besar namun lebih bisa dijaga kebersihannya dibanding dapur berukuran lebih besar di bangunan yang bukan rumah.

* Buatlah daftar bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi roti. Tepung terigu/ gandum, gula, mentega, telur, dan coklat ialah beberapa bahan yang sering digunakan untuk pembuatan roti dan bisa digunakan secara aman untuk jangka panjang dan tidak membutuhkan persetujuan atau ijin dari Depkes/ BPOM. Lain halnya jika Anda menambahkan bahan-bahan aditif seperti pewarna, pengawet dan sejenisnya yang diawasi penggunaan dan kadarnya dalam makanan. Berikan label untuk makanan Anda yang dikemas yang memuat bahan yang digunakan, tempat toko roti, dan bahan yang potensial menjadi pemicu alergi (alergen) bagi sebagian orang seperti kacang, susu, dan sebagainya.

* Tentukan secara umum apa saja layanan yang akan diberikan toko roti Anda. Untuk itu Anda harus tahu konsep toko roti seperti apakah yang Anda ingin jalankan, apakah akan menjadi sebuah toko roti serba ada atau toko roti yang lebih berfokus pada pemesanan untuk acara-acara tertentu?

* Pasarkan roti buatan Anda dengan membagikannya pada teman, kolega, teman dari teman, dan utamanya keluarga untuk rekomendasi dari mulut ke mulut. Jangan lupa untuk beriklan di koran setempat atau situs komunitas penggemar roti, misalnya. Buat sebuah situs yang representatif untuk memperkenalkan usaha roti Anda. Buatlah sesederhana mungkin sehingga pengunjung tidak bingung untuk melihat apa saja yang Anda tawarkan dan bagaimana mereka bisa menghubungi Anda untuk membeli. Jangan lupa berikan gambar dan harga roti yang Anda tawarkan. Sebarkan selebaran dan email ke pelanggan yang sudah ada.

* Catat semua transaksi keuangan dengan baik dan rapi. Simpan resep-resep pembuatan roti sehingga kelak jika dibutuhkan akan bisa diakses dengan mudah. Pantau dengan teliti jumlah pengeluaran yang berkaitan dengan karyawan dan jumlah pemasukan yang dihasilkan. Ini akan memudahkan Anda jika keuangan usaha harus diaudit kelak.

Sumber:http://ciputraentrepreneurship.com/
◄ Newer Post Older Post ►