Kamis, 17 Maret 2011

Dimulai dari Treasure Bay Senilai Rp16,5 T

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan nama baru proyek kawasan wisata terpadu di Lagoi, Bintan Provinsi Kepulauan Riau yakni Treasure Bay yang diganti menjadi Pesona Lagoi Indah. Proyek dengan investasi lebih 16,5 triliun rupiah itu diyakini sebagai salah satu terbesar di Asia yang akan merekrut 44 ribu pekerja dan berpotensi mendatangkan 1 juta wisatawan asing ke Bintan.




Kawasan wisata terpadu Treasure Bay yang berganti nama menjadi Pesona Lagoi Indah merupakan proyek yang dibangun konsorsium tiga perusahaan dari Indonesia, Singapura dan Malaysia yakni PT ND Rekayasa Prima, Landmarks Berhad, dan WHT Capital Sdn Berhad.

Direktur PT ND Rekayasa Prima Noegroho Djajoesman mengatakan, proyek itu dikerjakan secara bertahap dan nantinya akan dibangun terminal ferry internasional, terminal pesawat terbang laut, tempat kunjungan kapal pesiar, Crystal Lagoon, dan sarana wisata air. Selain itu juga dibangun apartemen, convention center, universitas dan rumah sakit bertaraf internasional.

“Kami telah berdiskusi dengan pelaku bisnis perhotelan, penyelam profesional, peselancar, pelaku perahu pesiar, dan spesialis maritime dan dari diskusi itu kami berkesimpulan bahwa kami telah menemukan batu permata Asia yang tersembunyi atau Hidden Gems of Asia di laut Indonesia yakni di Bintan,” katanya.

Menurut Noegroho, proyek yang menghabiskan dana lebih 16,5 triliun rupiah itu berada di lahan seluas 338 hektare dan menjadi salah satu proyek termegah untuk tingkat Asia Tenggara.

Tak hanya megah, proyek itu juga akan merekrut lebih dari 44 ribu pekerja dan berpotensi mendatangkan sekitar 1 juta wisatawan asing. Investor akan membangun Chrystal Lagoon yang merupakan bangunan dengan teknologi canggih yang bisa membuat air laut menjadi sangat jernih. Dalam master plannya, bangunan tersebut menyerupai kelong yang berbentuk melingkar yang transparan. Sehingga orang yang berada di dalamnya seperti berada di dalam laut.

Noegroho optimis, Bintan khususnya Lagoi yang saat ini juga sudah menjadi tujuan wisata utama turis dari Asia nantinya akan menjadi tujuan wisata utama bagi turis dari Eropa, Amerika Serikat dan negara lain sepertihalnya Bali.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya saat meresmikan pergantian nama proyek itu berharap pengembangan kawasan wisata terpadu tersebut bisa mengubah peta tujuan wisatawan. Jika saat ini wisatawan berkunjung ke Singapura baru kemudian mampir ke Kepri, maka nantinya yang berlaku adalah sebaliknya.

“Pada saatnya nanti, kita dapat mengatakan, dengan mengunjungi Bintan, Anda akan menemukan banyak hal yang khas. Setelah itu, silakan kalau mau berkunjung ke Singapura atau ke tempat lain,” kata SBY.

Peluang untuk mewujudkan hal tersebut sangat terbuka karena potensi pasar wisatawan dunia terus meningkat selain itu gaya hidup masyarakat internasioal juga cenderung atau gemar untuk berwisata di seluruh dunia serta meningkatnya golongan ekonomi menengah.

Untuk itu, dalam pengembangan suatu kawasan wisata, perlu dipikirkan hal yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

SBY mencontohkan wisatawan yang memilih berlibur ke Singapura, Malaysia, Thailand, dan China untuk alasan tertentu. Untuk itu turis yang berkunjung ke Bintan atau Lagoi juga memiliki alasan tertentu yang menjadi daya tariknya.

Menurutnya, ada kriteria yang bisa digunakan untuk menilai berhasil atau tidak pengembangan suatu kawasan wisata. Jika seorang wisatawan tidak ingin kembali lagi ke suatu kawasan wisata tertentu karena merasa tidak puas, tidak nyaman, dan mengatakan lokasi itu tidak baik, maka pengembangan wisata itu gagal.

“Kalau itu yang terjadi, gagal total. Gatot (gagal total) kita,” katanya.

Sebaliknya, kata SBY, jika seorang wisatawan merasa puas, memberikan penilaian baik, dan terkesan dengan tempat wisata itu, bahkan ingin kembali lagi dengan mengajak keluarga atau teman-temannya, maka kawasan wisata itu disebut berhasil.

“Itu baru baik, baru jos,” kata SBY.

Dalam kesempatan itu, SBY juga menyitir film Holllywood Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Robert. Menurutnya, di film tersebut diceritakan seseorang yang menemukan tiga hal tersebut di tiga tempat yang berbeda.

“Saya kira kawasan di Lagoi bisa saja dibikin pulau yang indah. Anda bisa makan, berdoa, dan menemukan cinta,” kata SBY. (gus).
◄ Newer Post Older Post ►