Kamis, 24 Maret 2011

Kelembaban tanah tinggi bisa memicu hama penyakit

Sumber-Serangan hama wereng, hama sundep (pengerek batang) serta tanaman padi yang menguning banyak dikeluhkan masyarakat. Wasiman, Kepala Desa Grawan Kecamatan Sumber mengatakan, sudah menggunakan berbagai cara untuk membasmi serangan hama tersebut. Bahkan sudah menggunakan obat sesuai takaran yang ditentukan, tetapi kultur tanah justru berubah sehingga tanaman padi menjadi menguning kemudian mati..


Menanggapi hal tersebut Kepala dinas pertanian dan kehutanan kabupaten Rembang-Sutomo mengharapkan kepada petani agar dalam masa tanam ke-2 atau musim tanam walik dami ini, disarankan mengoptimalkan pemakaian pupuk NPK dan pupuk organik. Sedangkan penggunaaan pupuk urea diharapkan bisa diminimalissir hanya 25 persen saja. Hal ini untuk meningkatkan keasaman (PH) lahan persawahan. Karena kandungan unsur hara dalam tanah dipersawahan saat ini turun.


Sutomo mengatakan, rendahnya PH (keasaman) tanah sebagai akibat adanya curah hujan cukup tinggi tahun lalu, Sehingga menjadikan tanah selalu basah dan Tidak pernah kering.


Sutomo mengungkapkan dengan adanya kelembaban tanah yang cukup tinggi bisa menjadi pemicu berkembangnya hama penyakit seperti wereng, penggerek batang, Beluk dan Sundep maupun penyakit lainnya. Penyakit ini biasanya ditimbulkan bakteri maupun cendawan. Sehingga pihaknya menghimbau kepada petani untuk menggunakan insektisida sesuai anjuran dari penyuluh pertanian maupun dosis yang tertera di dalam kaleng insektisida yang ada.


Untuk mengatasi hama wereng dan Sundep, Dinas Pertanian dan kehutanan kabupaten Rembang pada awal Januari mendapat bantuan 100 liter apload dan manter. Dan pada bulan Maret ini juga mendapatkan bantuan yang sama dari dinas pertanian Provinsi Jawa Tengah.

◄ Newer Post Older Post ►