Rabu, 02 Maret 2011

Maluku Akan Jadi Lumbung Ikan

Maluku Akan Jadi Lumbung Ikan



JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah menetapkan wilayah Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Wilayah di Timur Indonesia ini memiliki potensi perikanan tangkap hingga 1,6 juta ton per tahun.

Demikian diungkapkan Menteri Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HR Agung Laksono di jakarta, selasa (1/3), usai melakukan rapat koordinasi(rakor). Turut hadir para rakor ini Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, serta Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faishal Zaini.

Agung mengatakan, Maluku berpotensi menjadi lumbung nasional karena merupakan salah satu wilayah di indonesia yang menghasilkan ikan terbanyak. Apalagi, selain perikanan budi daya di Maluku juga besar. Wacana penetapan Maluku sebagai lumbung ikan nasional dicetuskan pada acara Sail Banda 2010.

"Namun, sampai sekarang baru digarap sekitar 300.000 ton ikan. ini merupakan tindak lanjut,karena banyak proses yang harus dilakukan untuk mewujudkan wacana itu.Diharapkan dapat dimulai tahun ini setelah adanya kajian menyangkut segala aspek serta pengembangan sarana dan prasarana.

Jadi tidak boleh hanya sebatas wancana,harus ada tindak lanjut sampai akhirnya diputuskan Maluku menjadi lumbung ikan nasional,"katanya.

Sementara itu,Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menambahkan,Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa menyuntik dana sebesar Rp 950 miliar untuk pengembangan bidang perikanan di Maluku.Untuk 2011 ini disiapkan anggaran sebesar Rp 140 miliar.

"Tadinya Pemda Maluku meminta dana hingga Rp 16,1 triliun.Namun ini terlalu basar.Bisa kalau direncanakan untuk beberapa tahun kedepan dengan target peningkatan produksi dan menjadikan lumbung ikan di sana,"katanya.

Menurut Fadel,konsep Maluku sebagai lumbung ikan nasional mencakup empat daerah di Maluku,di antaranya Tual,Ambon,dan Seram serta di Sinergikan dengan 12 pelabuhan pendaratan ikan (PPI).Pemerintah pun berencana akan mengundang investor swasta.



Sumber : SUARA KARYA 2 MARET 2011 HAL 6
◄ Newer Post Older Post ►