Selasa, 22 Maret 2011

Rumput Laut Caulerpa, Pencegah Kanker


Satu lagi jenis rumput laut yang berprospek cerah pengembangannya selain Eucheuma cottonii dan Gracilaria yang lebih dulu populer. Rumput laut ini bernama Caulerpa dari kelompok Chlorophyceae (alga hijau). Jenis rumput laut ini dikenal sebagai lalapan atau sayuran yang sangat diminati oleh masyarakat dalam negeri maupun luar seperti Jepang, Korea, China, dan beberapa negara Eropa.

 Rumput laut ini bisa dipanen setelah dua minggu pemeliharaan, jika satu hektar ditebar bibit 500 kg maka panen bisa 2 kali lipatnya



Tidak heran jika pasar ekspor Caulerpa saat ini cukup terbuka meski di beberapa negara seperti Jepang sudah mengembangkan budidayanya. “Tetapi kebutuhannya masih mengandalkan impor dari Filipina,” jelas Kepala Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar – Sulawesi Selatan, Sugeng Raharjo. Sementara untuk lokal, “Permintaannya mencapai 1 – 3 ton per bulan, itu juga belum terpenuhi,” tambahnya.

Sayang permintaan itu belum bisa terpenuhi karena produksi hanya mengandalkan hasil alam sehingga terbatas. Sugeng menjelaskan, rumput laut yang juga dikenal sebagai lawi-lawi atau latoh ini masuk dalam kategori tumbuhan tingkat rendah yang hidup dengan menempel pada substrat pasir.
Di beberapa negara Asia, Caulerpa, selain sebagai konsumsi masyarakat juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor.

Untuk ciri-cirinya, berwarna hijau dengan thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan, dan bulatan. Selain itu memiliki tekstur lunak keras dan siphonous. Dengan rumpun berbentuk percabangan dari yang sederhana sampai yang kompleks sebagai representatif dari akar, batang, dan daun yang menjalar.
Sedangkan dalam perkembangbiakannya, lanjuta Sugeng, terjadi dengan perkawinan gamet, spora, dan fragmentasi thallus atau vegetatif. Penyebaran Caulerpa tidak hanya di Takalar dan Parepare saja, tetapi cukup luas yang meliputi  pesisir dan terumbu karang di Indonesia. “Seperti di Pulau Jawa terdapat di daerah  Jepara dan Yogyakarta,” imbuhnya.

Ia menambahkan, kandungan klorofil (zat hijau dau) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi estrogen (jenis hormon), karena disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker. Selain itu Caulerpa juga digunakan dalam penggunaan di akuarium untuk ikan hias yang berasal dari laut, sebagai hiasan yang bisa menstabilkan kualitas air dalam akuarium.
◄ Newer Post Older Post ►