Rabu, 16 Maret 2011

Sediakan Rp 5,5 Miliar Untuk Beli Gabah

Pemkab Lamongan tahun ini kembali menganggarkan dana dari APBD setempat sebesar Rp 5,5 miliar untuk membeli gabah petani di musim panen. Dana yang besarannya sama dengan anggaran tahun lalu itu berada di dua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni di Kantor Ketahanan Pangan dan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag).

Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik dalam keterangannya mengungkapkan, Kantor Ketahanan Pangan menangani dana sebesar Rp 3,5 miliar yang akan disalurkan melalui kelompok tani di desa. Sedangkan Diskopindag menangani dana Rp 2 miliar untuk disalurkan melalui koperasi.

Dikatakan Anang, untuk dana bergulir di Kantor Ketahanan Pangan sampai saat ini sudah ada 36 kelompok dari 36 desa di 14 kecamatan yang telah mengajukan untuk mendapat fasilitas pembiayaan tersebut. “Tentunya kelompok yang mengajukan untuki menerima dana ini harus melalui verifikasi terlebih dahulu bersama PD BPR Bank Daerah Lamongan sebagai lembaga penyalur. Kelompok yang tahun lalu tingkat pengembaliannya tidak bagus tentu tidak akan kembali menerima dana yang sama, “ ujarnya.

Seperti halnya di Kantor Ketahanan Pangan, koperasi yang mengajukan menerima dana dari Diskopindag juga harus diverifikasi dulu kelayakannya bersama PD BPR Bank Daerah Lamongan. Dana ketahanan pangan tersebut, sebut Anang, masa pengembaliannya adalah satu tahun anggaran dengan bunga ringan sebesar enam persen pertahun. Bunga enam persen akan masuk sebagai pendapatan asli daerah (PAD), sementara tiga persen sisanya sebagai biaya administrasi serta untuk lembaga perbankan penyalur.

“Koperasi maupun kelompok tani penerima dana ketahanan pangan ini harus membeli gabah petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Tidak boleh tidak, “ tegasnya. “Karena dana ini diperuntukkan bagi petani untuk menjaga harga gabah agar tidak jatuh saat musim tiba. Sehingga petani masih bisa menikmati harga gabah yang layak. Meski tentunya besar dana ini tidak sebanding dengan melimpahnya gabah hasil panen,“ ujarnya.

Dinas Pertanian Kehutanan Lamongan tahun ini menetapkan sasaran luas panen padi mencapai 130.903 hektar. Sementara sasaran produksinya ditetapkan sebesar 834.368 ton dengan estimasi rata-rata produktivitas mencapai 63,59 kwintal perhektar.

Pada musim tanam tahun lalu, produksi padi di Lamongan mencapai 857 ribu ton dengan produktivitas 62,05 kwintal perhektar, atau turun sekitar 35 ribu ton dibanding produksi tahun 2009 yang mencapai 892.613 ton. Sedangkan di musim tanam pertama tahun ini luas areal tanam padi sudah mencapai 70.325 hektar.
◄ Newer Post Older Post ►