Senin, 21 Maret 2011

Teh Sehat Teh Lidah Buaya


Lidah buaya memiliki daging daun yang tebal dan banyak mengandung lendir atau gel.  Lidah buaya dapat digunakan sebagai tanaman hias, tanaman obat, maupun minuman. Dari lebih 300 jenis tanaman ini di dunia, hanya tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Aloe perryi dan Aloe ferox.  Di antara ketiga jenis Aloe tersebut, hanya jenis Aloe vera yang paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industri farmasi, pangan dan kosmetika.

Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu  aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri.  Senyawa-senyawa gula juga terdapat pada lidah buaya dalam bentuk mannosa, glukosa, serta sejumlah kecil silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa  serta enzim-enzim oksidase.

Kebanyakan lidah buaya, dimanfaatkan untuk membuat shampo, pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya. Saat ini, produk lidah buaya telah dijual dalam bentuk minuman.

Selama ini dalam pemanfaatan lidah buaya menjadi produk pangan yang digunakan adalah daging buahnya. Sedangkan kulit lidah buaya masih menjadi limbah. Tetapi sebenarnya untuk kulit lidah buaya juga bisa di manfaatkan sebagai bahan pangan berupa teh lidah buaya, sehingga dalam hal ini dapat memanfaatkan limbah yang tidak digunakan menjadi alternativ pangan yang bernilai ekonomis.

Teh lidah buaya merupakan bentuk olahan dari kulit lidah buaya yang dapat di sedu seperti meminum teh dari daun teh. Teh lidah buaya memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit, menghilangkan stres, menyembuhkan sakit pencernaan dan mengeluarkan sisa zat kimia dari tubuh.
Pembuatan teh lidah buaya cukup mudah dan hanya dibuat dengan alat-alat sederhana. Kulit daun lidah buaya cukup dicuci hingga bersih dan ditiriskan. Kemudian, kulit tersebut dipotong kecil-kecil atau dirajang seperti daun teh, lalu dijemur di bawah terik matahari hingga kering atau dioven. Setelah kering, teh dari lidah buaya siap dikonsumsi seperti teh tubruk dan dikonsumsi seperti teh biasa. (*/dari berbagai sumber)

◄ Newer Post Older Post ►