Kamis, 17 Maret 2011

Umat Hindu di Batam Rayakan Nyepi

BATAM – Ribuan umat Hindu di Kota Batam merayakan Nyepi dengan melakukan Catur Brata Penyepian di Pura Agung Amartha Batam, Provinsi Kepulauan Riau.




Pemangku Pura Agung Amartha, Putu Satria mengatakan, warga Batam yang beragama Hindu berjumlah ribuan dan sebagian besar merupakan warga Bali yang menetap dan bekerja di Batam. Mereka biasanya akan berkumpul bersama pada saat Nyepi di Pura Agung Amartha daerah Tiban Batam.

"Sebelum melakukan Catur Brata Penyepian , kami melakukan Melasti yang artinya upaca penyucian diri (hati) dan juga melakukan pembersihan alat praga," katanya, akhir pekan lalu.

Menurut Putu, perayaan Nyepi selalu dilakukan umat Hindu karena merupakan perintah agama. Inti dari perayaan Nyepi ini adalah Catur Barata Penyepian. Catur artinya empat penyepian yakni Amati Geni yang artinya tidak ada cahaya sama sekali (gelap), meski dalam kegegelapan tetapi hati tetap terang dalam berkomonikasi dengan Tuhan.

Amati Karya artinya tidak melakukan aktivitas dan hanya hanya menyebut nama Tuhan berkali-kali di dalam hati. Lalu, Amati Lelungan (tidak bepergian) yang hanya berfokus kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) dan Lelanguan (tidak mencari hiburan diluar), karena menurut Putu, Tuhan telah menghibur umatnya yang melaksanakan Nyepi.

"Inti dari empat arti ini semua adalah melakukan penyepian dan memfokuskan pikiran hanya kepada tuhan," kata dia.

Ribuan umat Hindu di Batam yang terdiri dari 700 kepala kelarga menyambut tahun baru Saca, dengan melakukan Catur Brata Penyepian yangi dilakukan sejak pukul 15.00 Wib hingga pukul 24.00 WIB Jumat (4/3), setelah itu umat Hindu akan melakukan puasa selama 24 Jam. Usai puasa selanjutnya melakukan silaturahmi dari rumah ke rumah sepertihalnya Hari Raya Idul Fitri. (gus).




◄ Newer Post Older Post ►