Rabu, 02 Maret 2011

umbi-umbian lokal harapan
Umbi-umbian sudah lama dikenal sebagai salah satu bahan pangan sumber karbohidrat (energi) potensial selain biji-bijian dan kacang-kacangan. Jenis umbi-umbian yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan pokok pengganti beras adalah : ketela pohon (singkong) dan ubi jalar (ketela rambat). Kedua jenis umbi-umbian ini telah banyak dibudidayakan secara intensif dengan berbagai macam varitasnya. Bahkan varitas singkong yang dikenal relatif tinggi kandungan HCN-nya (singkong mukibat/karet/gajah?) sekarang banyak dibudidayakan kembali, dikarenakan produktivitasnya yang tinggi, dimana dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol, bukan diproses sebagai bahan pangan. 
Banyak jenis umbi-umbian lain yang belum terdata potensinya secaran baik (baik luas lahan maupun produktivitasnya) disebabkan karena sebagian besar tanaman umbi-umbian ini tumbuh liar di hutan, dan sebagian lagi telah dibudidayakan di lahan-lahan milik rakyat (di lingkungan rumah, pekarangan, kebun, di pinggir-pinggir sawah), dibudidayakan di bawah tegakan pohon lain diperkebunan jati, mahoni, maupun tumbuh di bawah rumpun bambu dan di lahan-lahan kritis.
Jenis umbi-umbian tersebut seperti : Talas (Colocasia esculenta schott), Kimpul (Xanthosoma violaceum schott), Senthe (Alocasia macrorrhiza schott), Uwi (Dioscorea alata L.), Gembili (Dioscorea esculenta L.), Gadung (Dioscorea hispida Dennust), Ganyong (Canna edulis kerr.), Garut (Maranta arundinacea L.), Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl), Porang (Amorphophallus oncophillus), Iles-iles (Amorphophallus spp.) Kentang hitam/kleci (Solenostemon rotundifolius (Poir.) dan lain sebagainya.

Selama ini pemanfaatan umbi-umbian, sebagai bahan pangan pengolahannya  masih sangat sederhana, yaitu dengan cara direbus, dikukus, digoreng, dibakar atau dibuat keripik. Untuk meningkatkan nilai tambah dari produk umbi-umbian ini agar bisa sejajar dengan pangan lain, perlu adanya sentuhan teknologi, sehingga menarik untuk disajikan, serta enak, dan ekonomis. Sebagai pangan alternatif sumber karbohidrat pengganti beras, bahan pangan di atas dapat disajikan dalam menu sehari-hari, asalkan diperkaya dengan pangan sumber protein yang tinggi. 
Kandungan gizi umbi-umbian ini tidak kalah dengan singkong dan ubi jalar, sebagaimana tercantum pada tabel berikut :
Tabel 1. Kandungan Gizi Umbi-umbian Lokal Harapan 

Kandungan
Talas
Kimpul
Gembili
Uwi
Ganyong
Tepung Garut
Gadung
Kentang Hitam
Suweg
Porang
Senthe
Air (%)
Kalori (kal)
Karbohidrat (g)
Protein (g)
Lemak (g)
Ca (mg)
P (mg)
Fe (mg)
Vit. C (mg)
Vit. B1 (mg)
73,00
98,00
23,70
 1,90
 0,20
28,00
61,00
 1,00
17,00
 0,13
  63,10
145,00
  34,20
   1,20
   0,40
26,00
54,00
  1,40
-
-
75,00
95,00
22,40
1,50
0,10
14,00
49,00
0,80
4,00
0,50
75,00
101,00
19,80
2,00
0,20
45,00
280,00
1,80
9,00
0,10
75,00
95,00
22,60
1,00
0,11
21,00
70,00
1,90
10,00
0,10
13,60
355,00
85,20
0,70
0,20
8,00
22,00
1,50
0,00
0,09
73,50
101
23,20
2,10
0,20
20,00
69,00
0,60
9,00
0,10
64,00
142,00
33,70
0,90
0,40
34,00
75,00
0,20
38,00
0,02
82,00
69,00
15,70
1,00
0,10
62,00
41,00
4,20
5,00
0,07
83,30
30,00
-
0,92
0,02
0,19
-
-
-
-
84,00
64,00
14,80
0,60
0,30
30,00
50,00
1,00
0,05
5,00

◄ Newer Post Older Post ►