Minggu, 03 April 2011

bisnis ice cream brokoli


LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang berlimpah ruah sehingga dikenal sebagai negara megabiodiversity. Keanekaragaman hayati Indonesia menempati urutan kedua terbanyak diseluruh dunia setelah Brazil. Keanekaragaman hayati di Indonesia seperti segala hasil hutan dan segala hasil pertanian sangat penting bagi kehidupan manusia. Hasil pertanian dari lahan pertanian Indonesia antara lain berupa sayuran dan buah-buahan. Manusia membutuhkan hasil pertanian ini untuk asupan makanan.

Sayuran mutlak harus ada dalam menu makanan. Sayuran memiliki berbagai manfaat dalam tubuh kita misalnya serat dalam sayuran yang berfungsi untuk detoksifikasi, melindungi jantung dengan menurunkan kolesterol jahat tanpa mengurangi kadar kolesterol baik, dan mencegah konstipasi. Selain sebagai sumber serat, sayuran mempunyai peranan tersendiri dalam membangun kecerdasan otak dan sebagai pelengkap gizi, terutama bagi anak-anak.
Gizi merupakan salah satu faktor utama yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Gizi yang terdiri dari berbagai komponen primer seperti protein (asam amino baik yang esensial maupun non-esensial), sumber kalori berupa karbohidrat ataupun lemak, vitamin, dan mineral. Zat gizi yang dibutuhkan harus tersedia secara tepat baik kualitas maupun kuantitasnya.

Pemberian gizi atau asupan makanan pada
masa pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna, terutama dalam pemberian asupan sayuran, karena terkadang anak-anak tidak menyukai mengonsumsi sayuran. Selain warna sayuran yang hijau pekat, rasanya juga cenderung aneh di mulut anak. Hal tersebut yang membuat orang tua merasa cemas dan bingung untuk memenuhi kecukupan gizi anak.


Jenis sayuran yang bergizi memang sangat banyak, salah satunya adalah brokoli atauBrassica oleracea var italica. Sayuran ini digemari masyarakat karena dikenal mempunyai kandungan gizi tinggi. Berdasarkan database dari United States Department of Agriculture
(USDA) nilai gizi per 100 g brokoli mentah (bagian yang dapat dimakan) mengandung 6,64 g karbohidrat; 1,7 g gula; 2,6 g serat; 0,37 g lemak; 2,82 g protein; 89,30 g air; 31 µg vitamin A; 361 µg β-karoten; 0,071 mg thiamin (vitamin B1); 0,117 mg riboflavin (vitamin B2); 0,639 mg niasin (vitamin B3); 0,573 mg asam pantotenat (vitamin B5); 0,175 mg vitamin B6; 63 µg folat; 89,2 mg vitamin C; 47 mg kalsium, 0,73 mg zat besi; 21 mg magnesium; 66 mg fosfor; 326 mg kalium; dan 0,41 mg zink. Selain itu, menurut Moreno et al (2006) brokoli juga mengandung glukosinolat, sulphoraphane, dan indole-3-carbinol yang berfungsi sebagai senyawa antikanker. Selain itu brokoli ini bermanfaat sebagai antikolinesterase dan antioksidan. Gizi dalam brokoli ini dapat berguna untuk perkembangan pada masa pertumbuhan anak-anak tetapi terkadang anak-anak kurang menyukai sayuran karena rasanya yang kurang enak.

Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu adanya langkah inovatif dan kreatif dalam menyajikan menu sayuran untuk anak-anak. Suatu langkah yang dapat dilakukan sebagai solusi untuk anak yang tidak suka makan sayuran yaitu dengan mengolah sayuran tersebut ke dalam makanan kesukaan anak (makanan pendamping atau makanan ringan). Makanan pendamping/ringan yang diberikan kepada anak seharusnya mengandung zat gizi yang bermanfaat dan sehat, misalnya mengandung vitamin, mineral (seperti kalsium yang cukup), dan protein. Dengan penambahan asupan gizi dari makanan pendamping, diharapkan proses pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi optimal dan berkualitas.

Makanan pendamping atau makanan ringan yang disukai anak-anak salah satunya adalah es krim. Pengertian es krim menurut SNI 0137131995 adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim dari campuran susu, lemak hewani, maupun nabati, gula, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain dan bahan makanan lain yang diijinkan. Es krim sehat bisa dibuat dengan menambahkan saripati sayuran. Dalam hal ini diperlukan modifikasi inovatif penyajian brokoli agar lebih menarik dan disukai anak-anak dengan mengolah brokoli menjadi es krim yang dapat melengkapi gizi anak-anak.

RUMUSAN MASALAH

Brokoli dalam bentuk masakan sudahlah sangat biasa, namun jika brokoli diolah menjadi bahan inti dari pembuatan es krim pasti akan lebih menarik dan disukai semua kelompok umur, terutama anak-anak. Berdasarkan banyaknya kandungan gizi yang bermanfaat pada brokoli maka apabila es krim brokoli diberikan kepada anak-anak terutama anak yang sulit makan sayur mungkin bisa menjadi alternatif bagi kaum ibu untuk dapat memberikan gizi kepada anak-anaknya. Produk es krim brokoli ini diberi nama es kribo agar menarik perhatian masyarakat agar mencobanya. Es kribo ini merupakan inovasi dari pengolahan brokoli menjadi bentuk es krim yang dapat dijadikan peluang usaha yang menguntungkan.

Usaha es kribo dapat menguntungkan jika dikelola dengan baik. Pengelolaan tersebut dapat dilakukan dengan memperbanyak jumlah produksi dalam satu kali produksi dan memiliki pasar yang luas agar hasil produksi terjual maksimal. Usaha untuk membuat es krim dengan bahan baku brokoli belum pernah dipasarkan khususnya pada masyarakat Banyumas sehingga produk ini sangatlah berpotensi untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha yang mampu mendatangkan profit baik dalam skala besar ataupun kecil.

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Brokoli merupakan salah satu sayuran yang mudah didapat di pasaran, baik pasar tradisional maupun pasar swalayan. Para petani brokoli biasanya menjual hasil panen kepada para pembeli secara langsung, kepada pedagang besar sayur, ke pasar swalayan dan tradisional salah satunya Purwokerto. Salah satu pasar tradisional yang menjual sayuran brokoli yang ada di Purwokerto yaitu Pasar Wage dimana pasokan brokoli tersebut berasal dari Bandung. Bandung merupakan sebuah daerah yang memiliki dataran tinggi dimana banyak para warganya bekerja bercocok tanam. Petani brokoli di Bandung setiap kali panen per 3 bulan dari 1.000 m2 tanaman brokoli dapat menghasilkan brokoli sebanyak 1.818 kg berat kotor atau setara dengan 1.090 kg berat bersih. Pada tahun 2010, harga brokoli yang dijual di pasar Wage Purwokerto seharga Rp 15.000,00/kg.

Pemanfaatan brokoli dewasa ini hanya sebagai makanan yang diolah menjadi sup atau direbus saja dan langsung disantap. Brokoli yang memiliki kandungan gizi tinggi sangat baik dikonsumsi untuk anak-anak Indonesia demi memenuhi kebutuhan proses perkembangannya. Anak-anak biasanya kurang suka dengan sayuran brokoli jika hanya diolah dalam bentuk sup atau direbus, oleh karena itu modifikasi dalam penyajian brokoli ini menjadi alternatif agar anak-anak mendapatkan gizi yang lengkap untuk masa perkembangannya. Es krim merupakan makanan favorit dari anak-anak, maka dengan membuat es kribo diharapkan anak-anak dapat memperoleh manfaat dari brokoli tanpa merasa tidak enak saat mengkonsumsinya.

Tambahan gizi yang diberikan oleh brokoli akan memberi rasa yang sedikit pahit pada es krim. Untuk itu diperlukan penambahan teknis pembuatan untuk menutup rasa dan aroma brokoli dalam es kribo. Namun, strategi yang dilakukan tidak boleh mengakibatkan hilang atau rusaknya kandungan gizi brokoli. Sebelum diolah, brokoli dicuci dalam air yang diberi garam, hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan ulat – ulat yang mungkin ada dalam brokoli. Kemudian brokoli dikukus selama 10 menit, mengukus sayuran dapat melindungi lebih banyak zat gizi dan kesegaran sayuran. Sedangkan merebus sayuran dapat melarutkan beberapa zat gizi ke dalam air. Oleh karena itu lebih baik sayuran dikukus daripada direbus. Selain itu juga harus dihindari memotong sayuran terlalu lama sebelum dimasak. Jarak yang terlalu lama antara saat memotong sayuran dengan memasak bisa menimbulkan kerusakan pada zat gizi, karena potongan sayuran maupun buah dapat terpapar panas, cahaya, dan oksigen yang dapat merusak zat gizi. Penutup rasa dapat dilakukan dengan memberikan bahan tambahan makanan (BTM). Bahan tambahan makanan yang dipakai yaitu perisa dan gula pasir. BTM yang ditambahkan bertujuan untuk menambah citasara dan aroma es krim. Perisa yang dipakai adalah vanilla dan cokelat. Gula pasir digunakan sebagai bahan pemanis pada es krim.

Analisis usaha pembuatan es kribo ini sangat prospektif karena semakin banyaknya anak-anak Indonesia dan mereka membutuhkan asupan gizi yang lengkap agar menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Pengkajian es kribo ini dapat dianalisis kelayakan bisnis dari beberapa aspek yaitu:

1.        Aspek Manejemen dan Produksi

Tahap awal dari produksi es kribo ini menggunakan tenaga kerja dari penulis, dengan anggota sebanyak lima orang. Modal usaha ini berasal dari investasi penulis, dimana modalnya disesuaikan dengan kemampuan masing- masing penulis. Investasi ini terdiri dari:

1.        Modal Kerja (Working Capital)

Modal kerja yang digunakan dalam usaha es kribo ini berasal dari modal bersama masing-masing penulis. Modal kerja (working capital) ini dapat berupa materi (dana) maupun non materi (skillatau kemampuan).

1.        Peralatan Pembuat Es Kribo

Investasi yang lainnya berupa alat-alat yang akan digunakan dalam pembuatan es kribo. Alat-alat ini antara lain timbangan, blender, kulkas, ice cream box, pisau, mixer, cup ice cream, baskom plastik, panci alumunium, gelas ukur, kompor, dan ice cream maker (votator), sendok.

1.        Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan es kribo yaitu brokoli segar, susu sapi murni, krim kental manis, gula pasir, tepung maizena, esen coklat, esen vanila, dan garam.

1.        Aspek Pemasaran

Produk yang dijual berfokus pada es krim, yaitu es krim brokoli. Nama yang diberikan pada produk ini yaitu es kribo untuk menarik perhatian konsumen. Produk ini terdiri dari dua variasi rasa yaitu es kribo beauty untuk rasa vanilla dan es kribo beast untuk rasa coklat. Produk tersebut akan dikemas dalam sebuah cup ice cream ukuran kecil, dengan harga Rp 2.000,- percup ice cream. Target dan sasaran konsumen dari penjualan es kribo ini pada umumnya adalah masyarakat dan pada khususnya adalah anak-anak, dimana anak-anak membutuhkan asupan gizi yang lengkap agar menjadi generasi yang sehat dan cerdas. Keinginan konsumen berupa jajanan enak, sehat dan bergizi maka produk es kribo ini sangat tepat untuk dipasarkan. Tempat yang dipilih pada tahap awal pemasaran produk es kribo ini berada di kantin SD dan SMP di wilayah Purwokerto. Selain itu pemasaran juga dilakukan di pusat keramaian di wilayah Purwokerto seperti GOR SATRIA Purwokerto khusus pada hari minggu pagi dan acara-acara expo yang diselenggarakan di sekitar Universitas Jenderal Soediraman. Promosi akan dilakukan melalui penyebaran pamflet dan leaflet di tempat-tempat tersebut, yaitu di lingkungan SD dan SMP di wilayah Purwokerto, GOR SATRIA Purwokerto serta acara-acara expo.

Peluang dari produk es kribo ini yaitu hilanganya rasa sayuran brokoli yang pada umumnya tidak disukai oleh anak-anak serta tidak adanya pesaing yang menjual es krim brokoli pada target konsumen dan tempat pemasaran yang sama. Strategi persaingan dengan penjual es krim yang lain adalah inovasi produk es kribo ini memiliki manfaat yang besar untuk upaya pemenuhan gizi konsumen dan harga jual yang lebih murah. Selain itu, belum adanya es krim berbahan baku sayuran yang dipasarkan di wilayah Purwokerto sehingga menjadikan produk ini mempunyai keunikan tersendiri.

1.        Aspek Keuangan

Analisis keuangan adalah suatu analisis yang melihat suatu produksi dari sudut badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya dalam suatu proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Analisis keuangan melibatkan unsur biaya dan laba. Kegunaan perhitungan laba dan biaya suatu usaha antara lain untuk perhitungan harga pokok penjualan agar suatu usaha dapat menjual hasil produksinya dengan menguntungkan, mengetahui besarnya laba yang diperoleh, mengetahui besarnya bunga dan pajak yang harus dibayar serta menghemat biaya. Analisis usaha produksi es kribo dapat dilihat sebagai berikut :

Biaya Permodalan        = 3.039.000,-

Biaya Produksi            = 3.002.100,-

Biaya Penyusutan /bln     = 3,5% x Biaya Permodalan

= 3,5% x 3.039.000,-

= 106.400,-

Bunga Modal /bln        = 1,255% x Biaya Permodalan

= 1,255% x 3.039.000,-

= 38.200,-

Total Biaya Produksi = Biaya Produksi+Biaya Penyusutan + Bunga Modal

= 3.002.100,- + 106.400,- + 38.200,-

= 3.146.700,-

·         Penerimaan

Penjualan Es Kribo     = Rp 2.000,- x 2000

= Rp 4.000.000,-

·         Pendapatan

Pendapatan         = Penerimaan – Total Biaya Produksi

= 4.000.000 – 3.146.700

= 853.300,-/ 4 bulan

·         Efisiensi Ratio

R/C ratio        = http://lordbroken.files.wordpress.com/2010/10/103110_1408_idebisnises1.png?w=80&h=25
= http://lordbroken.files.wordpress.com/2010/10/103110_1408_idebisnises2.png?w=590http://lordbroken.files.wordpress.com/2010/10/103110_1408_idebisnises3.png?w=42&h=34
= 1,27

·         Rentabilitas

Rentabilitas        = http://lordbroken.files.wordpress.com/2010/10/103110_1408_idebisnises4.png?w=86&h=37 x 100%

= http://lordbroken.files.wordpress.com/2010/10/103110_1408_idebisnises5.png?w=71&h=35

= 27,12 %


Berdasarakan perhitungan efisiensi rasio, diperoleh angka 1,27 dan rentabilitas yang menunjukan kemampuan untuk menghasilkan laba dari modal yang digunakan yaitu sebesar 27,12%. Dengan demikian, usaha pembuatan es kribo tersebut dapat dikatakan efisien dalam pemanfaatan modal karena efisiensi rasio menunjukkan lebih dari 1, sehingga diharapkan usaha tersebut dapat membawa keberlanjutan untuk usaha di masa yang akan datang.

1.        Aspek Lingkungan

SD dan SMP di wilayah Purwokerto sangat strategis untuk menjadi lokasi utama pemasaran es kribo ini, karena memiliki siswa – siswi di tiap sekolah kurang lebih sekitar 100 orang dan di wilayah Purwokerto target sekolah yang akan penulis pasarkan sekitar 10 sekolah jadi penulis memiliki potensi jumlah konsumen sebanyak 1000 orang. Demografi SD dan SMP di wilayah Purwokerto tentunya merupakan anak-anak yang berusia 6-14 tahun. Selain itu kami juga memasarkan di pusat keramaian pada hari minggu di GOR SATRIA Purwokerto, dimana tempat tersebut biasanya dikunjungi oleh para keluarga dan anak-anak muda di wilayah Purwokerto yang melakukan aktivitasnya seperti berolahraga bersama. Oleh karena itu kami akan memasarkan es krim ini kepada keluarga yang datang ke tempat tersebut sehingga kami dapat memberikan rekomendasi jajanan sehat kepada ibu-ibu untuk buah hatinya.

Metode Pelaksanaan

1.        Proses Persiapan Produksi Es Kribo

1.        Penyediaan bahan baku berkualitas

2.        Pengadaan peralatan penunjang pembuatan produk

2.        Proses Produksi Es Kribo

1.        Pembuatan es kribo

Formulasi :

·         Melarutkan 1 sdm tepung maizena, 200 gr gula pasir dalam 600 ml susu tawar cair sambil diaduk hingga mengental dan mendidih kemudian didinginkan.

·         Mencuci 100 gr brokoli dalam air yang telah diberi garam untuk menghilangkan ulat-ulat halus.

·         Mengukus 100 gr brokoli selama 10 menit.

·         Memasukkan 100 gr brokoli yang sudah diblender, 60 ml krim kental manis, esen 1 sdt vanilla/coklat dan ¼ sdt garam halus ke dalam adonan.

·         Memasukkan adonan ke dalam freezer selama satu malam, kemudian dikeluarkan dari freezer, dikeruk – keruk dengan sendok dan mixer hingga lembut lalu dimasukkan kembali ke dalam freezer. Proses ini dilakukan 3 -4 kali pengocokan.

1.        Pengemasan produk

Es kribo yang sudah jadi dikemas dalam cup es krim ukuran kecil dan diberi sendok kayu.


1.        Sistem Pemasaran

1.        Promosi produk melalui kegiatan pameran, sosialisasi, serta personal sellingkepada para konsumen.

2.        Pemilihan dan penataan tempat produksi sehingga proses pendistribusian bahan ataupun produk lebih mudah dan efisien.

3.        Penentuan harga berdasarkan kualitas produk yang dihasilkan.

2.        Indikator Keberhasilan Jangka Pendek

Indikator keberhasilan dari usaha es kribo ini yaitu ketika target penjualan es krim ini dalam sekali produksi dan pemasaran dapat habis terjual dalam waktu maksimal 3 hari dengan hasil sekali produksi 20 cup, serta para konsumen puas dengan es kribo yang telah dinikmati.

Rancangan Biaya

1.        Permodalan

Pembelian Peralatan Usaha :

No
Modal
Kuantitas
Harga satuan (Rp)
Jumlah harga (Rp)
1.
Kulkas
1 buah
1.312.000,-
1.312.000,-
2.
Blender
1 buah
375.000,-
375.000,-
3.
Mixer
1 buah
250.000
250.000
4.
Kompor Gas
1 buah
270.000,-
270.000,-
5.
Gas
1 buah
80.000,-
80.000,-
6.
Ice Cream Box
4 buah
125.000
500.000,-
7.
Panci Besar
2 buah
75.000,-
150.000,-
8.
Gelas ukur 250ml
1 buah
102.000,-
102.000,-
SUB TOTAL 3.039.000,-
1.        Biaya Produksi

a. Pembelian Bahan Baku Produksi :

No.
Uraian
Kuantitas
Harga Satuan

(Rp)
Jumlah harga (Rp)
1.
Brokoli
10 kg
15.000,-/kg
150.000,-
2.
Susu sapi murni
60 L
10.000,-/L
600.000,-
3
Krim kental manis
35 kaleng
7.000,-/kaleng
245.000,-
4.
Gula pasir
20 kg
10.000,-/kg
200.000,-
5.
Tepung maizena
5 bungkus
2700,-/bungkus
13.500,-
6.
Esen coklat
10 botol
3000,-/botol
30.000,-
7.
Esen vanilla
100 bungkus
500,-/bungkus
50.000
8.
Garam
2 bungkus
3.750,-/bungkus
7.500,-
9.
Cup es krim
2000 cup
150,-/ cup
300.000,-
10.
Sendok es krim
2000 sendok
25,-/ stik
50.000,-
11.
Tas plastic
500 bungkus
2500,-/50 bungkus
25.000,-
SUB TOTAL 1.671.000,-
1.        Biaya
Pendukung Produksi :

No.
Uraian
Kuantitas
Harga Satuan

(Rp)
Jumlah harga

(Rp)
1.
Listrik
20 KWH
1.380,-/KWH
27.600,-
2.
Air
3 m3
1.500,-/m3
4.500,-
SUB TOTAL 32.100,-
1.        Biaya Transportasi :

No.
Uraian
Kuantitas
Harga Satuan

(Rp)
Jumlah harga (Rp)
1.
BBM sepeda motor

(3 buah)
42 L
4.500,-/L
189.000,-
SUB TOTAL 189.000,-
1.        Biaya Pemasaran :

No.
Uraian
Kuantitas
Harga Satuan

(Rp)
Jumlah harga (Rp)
1.
Leaflet
100 lembar
200,-
20.000,-
2.
Label produk
30 lembar
500,-
15.000,-
SUB TOTAL 35.000,-


Sumber: http://lordbroken.wordpress.com/
◄ Newer Post Older Post ►