Senin, 11 April 2011

DODOL KENTANG

1. Sumber Bahan Baku

Tanaman Kentang (Solanum ) mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya, disebabkan karena kentang selain mengandung karbohidrat juga banyak mengandung vitamin B, C dan sedikit vitamin A. Yang tidak kalah pentingnya bagi bangsa Indonesia adalah kentang termasuk tanaman perdagangan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi karena banyak di butuhkan oleh restoran maupun hotel bertaraf nasional maupun inter nasional.

Tanaman Kentang (Solanum) bentuk tanaman sesungguhnya adalah menyemak dan bersifat menjalar. Batangnya berbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50 – 120 cm dan tidak berkayu (tidak keras bila dipijat). Batang dan daun berwarna hijau kemerah – merahan atau keungua-unguan. Bunganya berwarna kuning keputih-putihan atau ungu, tumbuh diketiak daun teratas dan berkelamin dua. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus. Akar berwarna keputhi-putihan. Kedalaman daya tembusnya bisa mencapai 45 cm, namun biasanya akar ini banyak yang mengumpul di kedalaman 20 cm.

Selain mempunyai organ tersebut, kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk kedalam tanah. Cabang ini merupakan tempat menyimpan karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan dan umbi inilah yang di gunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan dodol kentang.


Bahan baku utama dalam proses pembuatan dodol kentang

2. Pembuatan Dodol Kentang
Pembuatan dodol kentang menggunakan berbagai peralatan seperti kuali besi, sendok besi, tungku, pisau, cetakan, saringan, baskom dan talenan serta rak penjemuran.
Adapun proses pembuatan dodol kentang yaitu kentang yang akan digunakan terlebih dahulu dikupas lalu dicuci dan kemudian kentang tersebut direbus hingga matang. Setelah perebusan dianggap selesai kentang diangkat lalu didinginkan dan kemudian kentang tersebut digiling sampai halus.
Kelapa yang akan digunakan dikupas dan diparut. Kelapa yang telah diparut tambahkan air bersih kemudian diperas untuk mendapatkan santannya. Bahan-bahan pelengkap untuk pembuatan dodol seperti tepung ketan putih, vanili, garam secukupya, gula dicampur bersama – sama dengan kentang yang telah dihaluskan kemudian dimasukkan kedalam santan dan diaduk sehingga bahan adonan tercampur rata.
Campuran bahan adonan dimasak dengan menggunakan api yang tidak terlalu besar. Selama proses pemasakan adonan terus di aduk agar proses pemasakan adonan merata.
Adonan yang sudah mengental diangkat dari tungku dan dituangkan kedalam cetakan dan diratakan lalu didinginkan. Setelah dingin lalu dipotong-potong setelah itu baru dijemur dirak penjemuran. Penjemuran ini dilakukan dengan menggunakan sinar matahari. Lamanya proses penjemuran selama 2 – 3 hari tergantung dari keadaan cuaca.

Proses Penjemuran Dodol Kentang dengan menggunakan sinar matahari

Tahap akhir dari proses pembuatan dodol kentang ini adalah pengemasan.
Pengemasan yang digunakan kertas minyak berwarna putih transparan. Lalu bungkusan – bungkusan kecil diatur dan disusun lagi dalam bungkusan plastik dan kemudian baru dipasarkan.
Untuk satu bungkus berisi 25 bungkus kecil sampai 50 bungkus kecil dengan berat 2,5 ons sampai 5 ons dengan harga Rp. 2.300,- sampai Rp. 5.000,-/kotak.
Pemasaran dodol kentang dilakukan oleh pengrajin responden dengan menjualnya ke toko-toko dan pedagang pengumpul serta menjual langsung dengan cara membuat toko/warung didepan rumah pengrajin yang terletak dipinggir jalan lintas kota.
◄ Newer Post Older Post ►