Minggu, 03 April 2011

JARING MILENIUM

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
Dengan Jaring Millenium


Teknologi penangkapan ikan di beberapa daerah, dilakukan dengan beberapa cara, mulai menggunakan jaring insang maupun trawl mini. Kondisi sumberdaya ikan di perairan tangkapan mulai minim, membuat nelayan berpikir untuk menyiasati kondisi yang demikian. Penyiasatan yang dilakukan bet-macam-macam, mulai pengiritan bahan bakar, menekan biaya operasional sampai pemanfaatan alat tangkap yang optimal.

Nelayan di beberapa daerah mulai menemukan teknologi penangkapan yang efisien sejak tahun 1999 dengan nama jaring millenium. Jaring millenium sebenarnya adalah jaring insang, cuma mengalami modifikasi pada senarnya, kalau pada umumnya pakai senar yang mono, sekarang menggunakan senar yang berserat atau poll, jaring millenium berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi pelampung, pemberat tali ris atas dan bawah.


Penemu alat tangkap jaring millenium ini adalah H. Chartisah, dari lndramayu. Pak Chartisah ini dulunya adalah lulusan SUPM Tegal, jadi dari segi pengetahuan dia punya basis ilmu penangkapan ikan, sehingga dengan mudah mencermati fenomena pola penangkapan ikan.


Pendahuluan
Penemu alat tangkap jaring millenium ini adalah H. Chartisah, dari lndramayu. Kapal yang dimiliki H. Chartsah jumlahnya 26 kapal, dengan tonase kapal rata-rata 28 GT (gross ton). Rata-rata biaya operasional adalah Rp 30 juta untuk satu kali trip (kurang lebih 30-40 hari), sedangkan wilayah penangkapan sampai daerah Bengkulu dan Kalimantan Barat.

Apabila bulan baik satu trip bisa mendapatkan nilai tangkapan sampai Rp 60-80 juta.

Jaring millenium ini, banyak digunakan oleh nelayan pantura, keuntungan dari jaring milenium ini adalah: tidak mudah tersangkut, umumya relatif lama bisa sampai 10-12 tahun, dan perawatannya mudah, selain itu sejak memakai jaring milleium ini pendapatan nelayan rata-rata meningkat secara signifikan.

Jaring millenium juga tidak dapat kusut dibandingkan dengan jaring mono, selain itu jaring mono cepat rusak. Harga jaring millenium adalah Rp 7.200,- per Kg. 1 tali jaring adalah 8-10 senar (poli) orang atau nelayan di beberapa daerah banyak menyebutkannya dengan fly. Ukuran 1 senar ukurannya 0,2 dim. Jaring millenium ini dari pabrik sudah dibuat jadi dengan berbagai ukuran mulai 3-4 inch mata jaringnya, jadi nelayan tinggal menentukan tali risnya dari bentuk mentang, agak ngantong atau tegak. Pabriknya ada di kota Cirebon dan Bandung, karena pada umumnya jaring ini lebih banyak digunakan oleh nelayan daerah jabar.

Jaring millenium ini punya beberapa larangan, supaya agar tetap awet, yaitu tidak boleh kena minyak apapun, dan tidak boleh kena sinar matahari langsung, sehingga apabila tidak dipakai jaring ini biasanya langsung ditutupi dengan terpal.

Jaring millenium berwarna putih yang terdiri dari badan jaring, tali pelampung, tali pemberat, pelampung utama, pelampung dan pemberat. Pelampung terbuat dari plastik yang berbentuk silinder atau berbentuk segi empat dari 1 busa dan diikat pada tali pelampung. Jarak antar pelampung sekitar 2-3 m. Pemberat yang digunakan untuk jaring millenium terbuat dari batu/batu semen. Tali ris terdiri dari 1 tali ris atas dan tali ris bawah.

Tali ris berfungsi sebagai tempat menggantung badan jaring baik pada bagian atas maupun bagian bawah. Tall ris atas juga sebagai tempat melekatnya tali pelampung, agar jaring tetap mengapung sesuai dengan kedalamannya yang arah pintalannya berlawanan terbuat dari polyethylen/PE.

Tali pelampung berfungsi sebagai tempat melekatkan pelampung sedangkan tali pemberat berguna untuk menggantungkan pemberat yang diikatkan dengan tail ris hawai. Tali pemberat terbuat dari PE. Pelampung yang digunakan pada jaring millenium terdiri dari pelampung tanda dan pelampung badan jaring. Pelampung tanda terbuat dari polyvinylchloride/ PVC (pelampung sintesis) diameter 30 cm dipasang pada tali ris atas.

Pelampung yang diikatkan pada badan jaring terdiri dari 2 jenis, yang pertama yaitu pelampung tanda terbuat dari PVC diameter 15 cm sedangkan bagian bawahnya dipasang pemberat dari batu semen seberat 2 Kg dengan tali sepanjang kurang lebih 20 cm. Pelampung yang kedua adalah pelampung yang terbuat dari PVC diameter 10 cm dengan jarak pelampung 2 meter. Pemberat yang dipasang pada jaring terbuat dari batu semen. Jumlahnya tergantung posisi jaring, tenggelam atau terapung

Ukuran mata jaring terserah, sesuai dengan keinginan nelayan. Kebanyakan nelayan menggunakan ukuran mata jaring 4 inch, dengan simpul 2. Jaring melayang biasanya satu piecenya rata-rata sampai 200 meter dengan 210 mata. Sedangkan yang jaring dasar dengan panjang 200 meter, dengan 105 mata.

Apabila jaring agak tegak maka yang dijaring biasanya jenis ikan cucut, tetapi apabila jaringnya mentang yang didapat biasanya jenis ikan tenggiri. Panjang keseluruhan jaring millenium ini biasanya sampai 6000 meter, lebar jaring ini biasanya 8 depa atau 12 meter.

Alat – Alat :
-Jaring Millenium
-Tali ris
- Pelampung
- Pemberat
- Kapal 28 GT ke atas

Bahan – Bahan :
-Es balok
-Bahanjaring (senar ukuran 0,2 dim)
-Gabus
-Semen
-Solar

Cara Pemakaian Jaring Millenium
Cara pemakaian jaring millenium tidak begitu berbeda dengan jaring insang atau gill net. Pengoperasian jaring millenium biasanya dilakukan pada sore sampai malam hari. Diupayakan agar jaring ini dalam pengoperasiannya tidak terkena minyak.



Sumber : Dit PMP, DKP
Kontak : Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta ;
pernah Diaplikasikan di (Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Kebumen, Kota Bekasi)
juga kebanyakan di Daerah Indra mayu
◄ Newer Post Older Post ►