Rabu, 06 April 2011

KAOLIN

Menurut Direktorat Pertambangan (1969:203) bahwa kaolin merupakan tanah high grade, dan tidak plastis. Warna dari bahan galian ini putih, atau abu-abu putih, kuning, jingga, abu-abu, atau kemerah-merahan. Mineral penyusun kaolin adalah kaolinit--Al4(SiO10)(OH)8, nakrit, dan dikrit. Kekerasan kaolin 2 sampai 2,5 dengan berat jenis 2,6 sampai 2,63. Kaolin sebagai endapan terbentuk dari hasil pelapukan dan dekomposisi batuan beku dan batuan metamorf yang kaya alumunium silikat seperti gramite, greissen, quartz porphyry. Di samping itu lantaran proses kaolinisasi terhadap batuan feldsphatic yang mineral-mineral potash alumunium silicate dan feldspar dirubah menjadi kaolin.

Bahan galian ini di Indonesia dapat ditemukan di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Dalam kehidupan sehari-hari, kaolin digunakan dalam industri keramik untuk membuat porselin, piring, teko, dan bahan tahan api/panas. Dalam industri kertas, kaolin berfungsi sebagaia bahan filter dan coating. Kaolin digunakan pula dalam industri tekstil, industri karet, cat, kimia, obat-obatan, semir, pasta gigi, untuk alat-alat asah, soap compoun, wall plaster, & binding agent.

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kaolinit--Al4 (Si4 O1 0)(OH)8 merupakan salah satu penyusun bahan galian kaolin atau lempung. Kaolinit itu sendiri tergolong mineral silikat. Menurut Suwardi Rusyanto (97) bahwa kaolin memiliki ciri-ciri sebagai berikut: sistem kristal triklin; belahan sempurna {001}; kekerasan 2; berat jenis 2,6; kilap selalu tanah (earthy); warna putih. Mineral ini di alam ditemukan sebagai mineral sekunder melalui proses pelapukan atau alterasi hidrothermal dari alumunium silikat yang berasal dari feldspar. Sebagai hasil dari dekomposisi batuan, kaolinit ditemukan dalam tanah yang kemudian terangkut dan terendapkan di danau tercampur dengan material lain. Terbentuknya dalam lapisan lempung.

Posting tersebut di atas berkaitan dengan matapelajaran Geografi SMA yang diberikan di kelas XI.IPS dengan Standar Kompetensi: 2. Memahami sumberdaya alam, Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya alam, dengan Materi Pembelajaran: Potensi sumberdaya alam, submateri: - sumberdaya alam mineral. Di samping itu berkaitan pula dengan Materi Pembelajaran: Lithosfer yang diberikan untuk kelas X semester 2 dan materi dengan judul yang sama pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kebumian.


Sumber:
- Direktorat Pertambangan Departemen Pertambangan. 1969. Bahan Galian Indonesia. Jakarta: Departemen Pertambangan.
- Rusyanto, Suwardi. Tanpa Tahun. Mineralogi/Kristalogi (Buku Penunjang Perkuliahan). Malang: Tidak Diterbitkan.
- Setia Graha, Doddy. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung: Nova.

Keterangan foto:
Dokumentasi pribadi dengan obyek dari paket mineral kiriman dari Kementerian Pendidikan Nasional.
◄ Newer Post Older Post ►