Senin, 04 April 2011

Sampaikan LKPJ, PDRB Tumbuh Hampir 7 Persen

Secara bergantian, Bupati Fadeli dan Wabup Amar Saifudin membacakan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) kepala daerah akhir tahun annggaran 2010, Kamis (31/3) di Gedung DPRD setempat. Dalam keterangannya, disampaikan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010 naik hingga 6,89 persen.

Dikatakannya, angka estimasi pertumbuhan ekonomi Lamongan berdasarkan PDRB ADHK pada tahun 2010 sebesar Rp 5.225.546.010. Angka tersebut naik 6,89 persen dari angka tahun 2009 yang sebesar Rp 4.888.536.450.000.

Selama tahun 2010, sektor pertanian masih menjadi kontributor teresar angka estimasi PDRB, yakni sebesar 37,06 persen. berikutnya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran 34,48 persen dan sektor jasa dengan kontribusi 10,55 persen.

“Sektor jasa telah menjelma menjadi salh satu sektor unggulan terhadap total PDRB Lamongan tahun 2010. Yakni melalui sub sektor hiburan dan rekreasi yang memeberi kontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Lamongan. WBL dan Mazoola adalah obyek wisata unggulan. Sedangkan Waduk Gondang dan wisata religi Makam Sunan Drajad sangat potensial untuk terus digarap dan dikembangkan, “ urainya.

Tingginya sumbangan sektor pertanian tersebut dikatakannya ditandai dengan Lamongan yang masih menjadi salah satu penyangga beras nasional. Komoditi padi tahun 2010 produksinya mencapai 857.638 ton gabah kering giling (GKG). Sementara di sub sektor perikanan, Lamongan juga masih tercatat sebagai penghasil ikan terbesar di Jawa Timur dengan produksi yang mencapai 99.543,95 ton.

Terkait kinerja keuangan di tahun 2010, dijelaskan olehnya, secara kuantitatif pendapatan terealisasi Rp 1,064 triliun atau tercapai 100,28 persen dari target sebesar Rp 1,061 trilun. Sedangkan komponen belanja belanja realisasinya mencapai 1,046 triliun atau tercapai 92,8 persen dibanding target sebesar Rp 1,128 trilun.

Sehingga dari anggaran yang sebelumnya diperkirakan defisit malah surplus sebesar Rp 17,243 miliar. Secara keseluruhan, termasuk penghitungan komponen pembiayaan daerah, dalam APBD 2010 terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) mencapai Rp 38,843 miliar. “Sesuai dengan ketentuan, SILPA ini kemudian dimasukkan pada APBD tahun 2011, “ katanya menambahkan.
◄ Newer Post Older Post ►