Senin, 13 Februari 2012

Keistimewaan Wanita di Mata Islam


Berbekal pengetahuan tentang Islam yang tipis, tak sedikit kalangan yang dengan lancangnya menghakimi agama ini, untuk kemudian menelorkan kesimpulan-kesimpulan tak berdasar yang menyudutkan Islam. Salah satunya, Islam dianggap merendahkan wanita atau dalam ungkapan sekarang ‘bias jender’. Benarkah?

Wanita adalah makhluk yang tercipta dengan penuh kelembutan, kasih sayang, serta makhluk pemilik keanggunan. Allah telah menciptakan wanita dari tulang rusuk pria, yang begitu dekat dengan hati dan juga berdekatan dengan lengan, sehingga wanita begitu mudah dicintai dan juga selalu dalam perlindungan. Cinta dan perlindungan inilah hal yang sepatutnya diperoleh wanita dan menjadikan hak yang amat dasar. Akan tetapi , seringkali hak ini tidak didapatkan oleh kaum wanita dan justru sebaliknya, yang diperoleh adalah sikap kasar dan perlakuan yang tidak adil.

Dari masa ke masa, perlakuan yang diskriminatif dan nasib yang memilukan dialami oleh kaum wanita. Sebelum kedatangan Islam, hampir semua bangsa dan agama menghinakan kaum wanita.
  • Kalangan Yahudi menganggap wanita sebagai pembawa kesialan dan dosa karena telah menggelincirkan Nabi Adam.
  • Kaum Nasrani menganggap wanita sebagai sumber kejahatan, sehingga para pendeta tidak boleh menikah. Masyarakat
  • Hindu bahkan menganggap bahwa waita yang ditinggal mati suaminya tidak mempunyai hak untuk hidup lagi, sehingga ia harus ikut membakar diri bersama jenazah sang suami.
  • Masyarakat Eropa juga tidak mahu kalah menghinakan wanita. pada masa Henry VIII, parlemen Inggris membuat peraturan yang melarang wanita membaca Perjanjian Baru (Bible) karena wanita di anggap Najis. Tahun 586M, diadakan konferensi di Perancis yang hasilnya menetapkan bahwa wanita termasuk manusia tetapi diciptakan sebagai pelayan kaum pria. Alangkah menyesakan dada ketika kita melihat fakta ini, dimana status wanita sebagai manusia pun masih dipertanyakan dan dibahas dalam suatu konfrensi. Padahal, tidak satu manusiapun di muka bumi yang tidak terlahir dari rahim wanita terkecuali Nabi Adam.
Dari rahimnya kau lahir
Dari air susunya kau hidup
Dengan belaiannya kau tumbuh
Lalu dengan beginikah caramu membalas??
........................

    Tidak satu manusiapun di muka bumi yang tidak terlahir dari rahim wanita terkecuali Nabi Adam. "Lalu dengan beginikah caramu membalas?"

    Hingga lahirlah seorang manusia mulia yang membawa ajaran mulia, di tanah Arab. Pada masa itu, masyarakat di tempat inipun tidak lebih baik dalam memperlakukan wanita, wanita dinggap sebagai makhluk yang hina dan membawa aib. Apabila lahir seorang anak perempuan dalam keluarga mereka, maka merah padamlah wajah mereka. Bahkan karena begitu malunya, seringkali anak perempuan yang lahir tersebut di kubur hidup-hidup. Islam, yang dibawa Nabi Muhammad membawa perubahan yang dahsyat.

    Sudah kita maklumi keberadaan wanita dalam Islam demikian dimuliakan, terlalu banyak bukti yang menunjukkan kenyataan ini. Sampai-sampai ada satu surah dalam Al-Qur`anul Karim dinamakan surah An-Nisa`, artinya wanita-wanita, karena hukum-hukum yang berkaitan dengan wanita lebih banyak disebutkan dalam surah ini daripada dalam surah yang lain. Salah satu pointnya dalam surah An-Nisa, bahwa demikian diperintahkan bahwa seorang suami tidak boleh membenci istrinya dan tetap harus berlaku baik terhadap istrinya walaupun dalam keadaan tidak menyukainya.


    “Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa`: 19)

    Hingga saat ini hanya Islam-lah yang menempatkan wanita pada martabat yang terhormat dan memberikan perlindungan bagi wanita. Namun perlindungan dan kemuliaan yang diberikan oleh islam kepada wanita kini tidak dapat diterima oleh segolongan perempuan yang menyebut diri mereka sebagai pejuang dan pembela hak-hak kaum perempuan, yaitu kalagan feminis. Sejarah feminisme terkait dengan perjuangan wanita barat dalam menuntut kebebasannya, karena pada abad pertengahan perempuan tidak mendapatkan tempat di tengah masyarakat. Perempuan pada masa itu dianggap memiliki derajat yang rendah, sehingga tidak di perkenankan untuk mengurus apapun dan memiliki sesuatu. Sampai akhirnya pada era renainsence yang di ikuti dengan terjadinya Revolusi Inggris dan Perancis, terjadilah pemberontakan secara besar-besaran oleh orang-orang yang merasa di perlakukan sewenang-wenang, termasuk didalamnya adalah kaum perempuan.

    Feminisme berlanjut hingga saat ini dengan tuntutan yang semakin meluas, yaitu kebebasan, persamaan dan kesetaraan jender. Mereka menuntut adanya persamaan antara wanita dan pria serta kebebasan memilih peran di tengah keluarga dan masyarakat, serta partisipasi dalam semua aktivitas di semua level dan bidang. Kaum feminis mulai menuntut persamaan secara mutlak dengan kaum laki-laki termasuk dalam urusan kebebasan hubungan seksual tanpa perkawinan, kebebasan memilih peran dan tugas dalam keluarga, melaksanakan segala keinginannya tanpa ada batasan dan tolak ukur yang pasti.

    Berbagai tudingan dan pernyataan yang menyudutkan Islam mereka lontarkan. Mereka menyatakan bahwa Islam tidak berpihak pada wanita dan membelenggu wanita dengan berbagai aturan. Islam membebani wanita dengan berbagai kewajiban, serta menempatkan wanita di bawah derajat kaum lelaki. Islam memenjarakan wanita. Masih banyak lagi tuduhan yang mereka lemparkan kepada Islam. Sungguh, mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka ketahui.

    Dalam majalah Fatawa Vol.III/No.4 (Maret 2007) termuat sebuah artikel yang berjudul "Susah Jadi Wanita Muslimah". artikel tersebut membahas tentang alasan-alasan yang dijadikan oleh kaum feminis sebagai tameng untuk menentang ajaran Islam, sekaligus semua jawaban yang mementahkan argumentasi mereka. Berikut ini saya cantumkan ringkasan isi dari artikel tersebut.


    Kaum feminis mengatakan bahwa sangat susah menjadi muslimah, diperlukan tidak adil dan banyak aturannya. Lihat saja peraturannya di bawah ini:
    1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.
    2. Wanita perlu minta ijin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
    3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
    4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki.
    5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
    6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada istrinya.
    7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri.
    8. Wanita kurang nyaman dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas.
    9. dan lain-lain.
    Tetapi pernahkah kita melihat kenyataanya?
    1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti itulah intan permata bandingannya dengan seorang wanita.
    2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada Ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada Bapaknya?!
    3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah bahwa harta itu akan menjadi miliknya dan tidak perlu diserahkan kepada suami? Sementara suami apabila menerima warisan ia wajib juga menggunakan hartanya untuk istri dan anak-anaknya ?
    4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala mahluk, malaikat dan seluruh mahluk Allah dimuka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya. 
    5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : istrinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu: suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
    6. Seorang Wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu mana saja yang disukainya cukup dengan 4 syarat saja, yaitu :  sholat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
    7. Seorang lelaki wajib berjihad di jalan Allah, sementara bagi wanita jika taat kepada suami serta menunaikan tanggung jawabnya kepada Allah SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad di jalan Allah tanpa perlu mengangkat senjata.
    Perempuan muslim di Michigan
    Maha Suci Allah, rasanya tak ada lagi kata-kata yang perlu saya tambahkan untuk menepis semua tudingan dari golongan feminisme pada akhirnya akan membawa manusia kepada kebobrokan dan kehancuran. Akibat yang telah dapat kita saksikan pada masa sekarang ini antara lain: merebaknya free sex, pelecehan seksual, penyimpangan seksual, KDRT, anak-anak remaja bermasalah dan masih banyak lagi. Sebaliknya seorang muslimah sangat patut untuk bergembira, karena ia begitu terjaga. Apapun yang telah Allah tetapkan bagi muslimah tidak lain hanyalah untuk kebaikan dirinya sendiri dan bentuk kasih sayang serta perlindungan Allah kepada kita kaum wanita.

    Demikian Maha Adil dan Penyayangnya Allah SWT kepada hamba-Nya, khususnya disini adalah kepada para kaum wanita...

    Yakinlah bahwa sebagai Zat yang Maha Pencipta sudah pasti Allah Maha Tahu akan segala yang diciptakan-Nya sehingga peraturan-Nya adalah yang terbaik bagi manusia.  ^^

    *** 

    *Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
    *http://facebook.com/akhwatjamill

    "I'm Muslimah and Very Happy!"
     .
    .


    ◄ Newer Post Older Post ►